Kata Mustahil Hanya Ada
Dalam Kamus
Untuk Setiap orang, di beberapa
titik-nya hidup, telah bermimpi
menjadi seseorang khusus,
orang besar. Dan berapa kali
kita telah bermimpi untuk
menjadi kaya, atau sukses, atau
orang lain senang dengan diri
kita.
Seringkali, kita mimpi mimpi
besar dan mempunyai
keinginan besar. Sayangnya, itu
tetap saja suatu mimpi.
Ini adalah peristiwa sedih yang
berputar dalam kehidupan kita.
Lain halnya kita mengalami
petualangan menarik dalam
keseharian kita. Tetapi malah
justru tersangkut di dalam
kehidupan sehari-hari yang
monoton.
Tapi apakah Anda tahu kalau
kehidupan bisa jadi lebih baik,
jika kita belajar untuk mencapai
tujuan yang lebih tinggi.
Masalah yang paling umum
untuk pencapaian tujuan adalah
kata mustahil. Kebanyakan
orang putus asa, berpikir tidak
dapat melakukan hal ini.
Rasanya terlalu sulit. Rasanya
terlalu mustahil. Tidak ada yang
bisa melakukan hal ini.
Namun, jika semua orang
berpikir seperti itu, tak akan
ada penemuan, tidak ada
inovasi, dan tidak ada manusia
yang akan memecahkan rekor
prestasi.
Di sisi lain, beberapa orang
menderita mimpi yang
berlebihan sehingga menghina
mimpi mereka dan tidak
bertindak untuk mencapainya.
Hasilnya? Mereka merusak
mimpi dan aspirasi mereka
sendiri.
Jika kita membatasi diri Anda
sendiri dengan keraguan, dan
asumsi membatasi diri, kita
tidak akan dapat bangkit dari
masa lalu yang dianggap
mustahil. Jika kita memunyai
impian yang jauh ke depan
tetapi tanpa bekerja untuk
mencapai tujuan tersebut, kita
akan menemukan bahwa mimpi
tersebut mustahil.
Coba latihan ini. Ambilah
sepotong kertas dan tulislah
beberapa tujuan dalam hidup
Anda. Di bawah satu judul,
adalah daftar hal-hal yang
"dapat Anda lakukan".
Kemudian di bawah judul lain
menulis hal-hal "yang mungkin
dapat dilakukan". Dan satu lagi
adalah daftar hal-hal yang
"mustahil bagi Anda untuk
lakukan".
Sekarang lihatlah semua judul
dan berusaha setiap hari untuk
mencapai tujuan yang di bawah
hal-hal "yang dapat Anda
lakukan'. Tandai hal-hal yang
dapat Anda lakukan. Ketika
perlahan anda dapat
menyelesaikan semua tujuan
tersebut,coba untuk
menyelesaikan tujuan lainnya di
bawah judul "yang mungkin
Anda mampu kerjakan".
Ketika Anda bisa bisa
melakukan hal-hal yang dapat
dicapai, Anda dapat berpindah
ke tujuan yang lebih tinggi di
bawah tujuan "yang mustahil
bagi Anda untuk lakukan" ke
daftar hal-hal "yang mungkin
dapat dilakukan".
Semakin lama Anda lalui proses
ini, Anda akan mengetahui
bahwa tujuan Anda menjadi
pemikiran semakin lebih mudah
untuk dilakukan. Dan
tampaknya yang mustahil akan
bisa terwujud.
Anda lihat, teknik ini bukanlah
untuk membatasi imajinasi kita.
Hal ini untuk mencapai tujuan
yang tinggi sedikit demi sedikit,
Namun, merupakan suatu hal
yang tidak bijaksana untuk
menetapkan tujuan yang benar-
benar tidak realistis.
Mereka yang hanya bermimpi
mencapai tujuan tanpa bekerja
keras sampai akhir akan
menemui kekecewaan yang
sangat.
Di sisi lain, jika Anda
mengatakan kepada seseorang
seratus tahun yang lalu bahwa
mungkin bagi manusia berjalan
di bulan, mereka akan tertawa
pada Anda. Jika Anda
mengatakan kepada mereka
bahwa Anda dapat mengirim
email dari sini ke sisi lain di
dunia dalam beberapa detik,
mereka akan mengatakan Anda
berada di luar pikiran. Tetapi,
melalui keinginan dan
ketekunan belaka, mimpi dapat
menjadi kenyataan.
Thomas Edison pernah berkata
bahwa genius adalah 1%
inspirasi dan 99% keringat. Hal
ini adalah suatu kenyataan.
Untuk mencapai mimpi kita,
maka kita harus bekerja dan
disiplin. Dengan suatu catatan
bahwa 1% tersebut merupakan
suatu mimpi besar, dan tidak
mudah dicapai.
Kita tidak akan memperoleh
keberhasilan kecuali jika kita
keluar dari zona kenyamanan
diri sendiri. Ingatlah akan
perkataan “No pain, no gain”.
Merupakan suatu hal yang
sangat tepat.
Jadi bermimpilah !! Jangan
sampai tersangkut dengan
keterbatasan yang kita miliki.
Berpikir besar dan bekerja
keras untuk mencapai mimpi.
Ketika Anda melangkah sedikit
demi sedikit maka anda akan
mengetahui bahwa apa yang
mustahil akan menjadi dapat
terwujud.
Saturday, 28 September 2013


Saturday, 21 September 2013


KEUNTUNGAN JADI ORANG LEMAH
Rosulullah saw bersabda, "Maukah kamu aku beritahu tentang ahli surga? (yaitu) setiap (muslim) yang lemah dan diremehkan, seandainya dia bersumpah atas Allah niscaya Dia meluluskannya. Maukah kamu aku beritahukan tentang ahli neraka? (yaitu) setiap orang yang keras, kasar, penumpuk harta dan sombong" (Bukhari Muslim)
Wednesday, 11 September 2013


Bagaiamana menghapal Al-Quran Al-Kariim ?
Sebagai seorang mukmin, kita tentunya berkeinginan untuk dapat menghafal Al-Quran dan setiap kita pasti memimpikan agar dapat melahirkan anak-anak yang hafal Al-Quran (hafidz/hafidzah). Berikut ini ada beberapa cara/kaidah dasar untuk memudahkan menghafal, di antaranya:
1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah Azza wa Jalla.
Memperbaiki tujuan dan bersungguh-sungguh menghafal Al-Quran hanya karena Allah Subhanahu wa Ta`ala serta untuk mendapatkan syurga dan keridhaan-Nya. Tidak ada pahala bagi siapa saja yang membaca Al-Quran dan menghafalnya karena tujuan keduniaan, karena riya atau sumah (ingin didengar orang), dan perbuatan seperti ini jelas menjerumuskan pelakunya kepada dosa.
2. Dorongan dari diri sendiri, bukan karena terpaksa.
Ini adalah asas bagi setiap orang yang berusaha untuk menghafal Al-Quran. Sesungguhnya siapa yang mencari kelezatan dan kebahagiaan ketika membaca Al-Quran maka dia akan mendapatkannya.
3. Membenarkan ucapan dan bacaan.
Hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan mendengarkan dari orang yang baik bacaan Al-Qurannya atau dari orang yang hafal Al-Quran. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam sendiri mengambil/belajar Al-Quran dari Jibril alaihis salam secara lisan. Setahun sekali pada bulan Ramadhan secara rutin Jibril alaihis salam menemui beliau untuk murajaah hafalan beliau. Pada tahun Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam diwafatkan, Jibril menemui beliau sampai dua kali.
Para shahabat radliallahu `anhum juga belajar Al-Quran dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara lisan demikian pula generasi-generasi terbaik setelah mereka. Pada masa sekarang dapat dibantu dengan mendengarkan kaset-kaset murattal yang dibaca oleh qari yang baik dan bagus bacaannya. Wajib bagi penghafal Al-Quran untuk tidak menyandarkan kepada dirinya sendiri dalam hal bacaan Al-Quran dan tajwidnya.
4. Membuat target hafalan setiap hari.
Misalnya menargetkan sepuluh ayat setiap hari atau satu halaman, satu hizb, seperempat hizb atau bisa ditambah/dikurangi dari target tersebut sesuai dengan kemampuan. Yang jelas target yang telah ditetapkan sebisa mungkin untuk dipenuhi.
5. Membaguskan hafalan.
Tidak boleh beralih hafalan sebelum mendapat hafalan yang sempurna. Hal ini dimaksudkan untuk memantapkan hafalan di hati. Dan yang demikian dapat dibantu dengan mempraktekkannya dalam setiap kesibukan sepanjang siang dan malam.
6. Menghafal dengan satu mushaf.
Hal ini dikarenakan manusia dapat menghafal dengan melihat sebagaimana bisa menghafal dengan mendengar.
Dengan membaca/melihat akan terbekas dalam hati bentuk-bentuk ayat dan tempat-tempatnya dalam mushaf.
Bila orang yang menghafal Al-Quran itu merubah/mengganti mushaf yang biasa ia menghafal dengannya maka hafalannya pun akan berbeda-beda pula dan ini akan mempersulit dirinya.
7. Memahami adalah salah satu jalan untuk menghafal.
Di antara hal-hal yang paling besar/dominan yang dapat membantu untuk menghafal Al-Quran adalah dengan memahami ayat-ayat yang dihafalkan dan juga mengenal segi-segi keterkaitan antara ayat yang satu dengan ayat yang lainnya.
Oleh sebab itu seharusnyalah bagi penghafal Al-Quran untuk membaca tafsir dari ayat-ayat yang dihafalnya, untuk mendapatkan keterangan tentang kata-kata yang asing atau untuk mengetahui sebab turunnya ayat atau memahami makna yang sulit atau untuk mengenal hukum yang khusus.
Ada beberapa kitab tafsir yang ringkas yang dapat ditelaah oleh pemula seperti kitab Zubdatut Tafsir oleh Asy-Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar.
Setelah memiliki kemampuan yang cukup, untuk meluaskan pemahaman dapat menelaah kitab-kitab tafsir yang berisi penjelasan yang panjang seperti Tafsir Ibnu Katsier, Tafsir Ath-Thabari, Tafsir As-Sadi dan Adhwaaul Bayaan oleh Asy-Syanqithi.wajib pula menghadirkan hatinya pada saat membaca Al-Quran.
8. Tidak pindah ke surat lain sebelum hafal benar surat yang sedang dihafalkan.
Setelah sempurna satu surat dihafalkan, tidak sepantasnya berpindah ke surat lain kecuali setelah benar-benar sempurna hafalannya dan telah kokoh dalam dada.
9. Selalu memperdengarkan hafalan (disimak oleh orang lain).
Orang yang menghafal Al-Quran tidak sepantasnya menyandarkan hafalannya kepada dirinya sendiri. Tetapi wajib atasnya untuk memperdengarkan kepada seorang hafidz atau mencocokkannya dengan mushaf. Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan kesalahan dalam ucapan, atau syakal ataupun lupa.
Banyak sekali orang yang menghafal dengan hanya bersandar pada dirinya sendiri, sehingga terkadang ada yang salah/keliru dalam hafalannya tetapi tidak ada yang memperingatkan kesalahan tersebut.
10. Selalu menjaga hafalan dengan murajaah.
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam :
"Jagalah benar-benar Al-Quran ini, demi Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Al-Quran lebih cepat terlepas daripada onta yang terikat dari ikatannya."
Maka seorang yang menghafal Al-Quran bila membiarkan hafalannya sebentar saja niscaya ia akan terlupakan. Oleh karena itu hendak hafalan Al-Quran terus diulang setiap harinya. Bila ternyata hafalan yang ada hilang dalam dada tidak sepantasnya mengatakan: "Aku lupa ayat (surat) ini atau ayat (surat) itu." Akan tetapi hendaklah mengatakan: "Aku dilupakan," karena Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda: (..arab..)
11. Bersungguh-sungguh dan memperhatikan ayat yang serupa.
Khususnya yang serupa/hampir serupa dalam lafadz, maka wajib untuk memperhatikannya agar dapat hafal dengan baik dan tidak tercampur dengan surat lain.
12. Mencatat ayat-ayat yang dibaca/dihafal.
Ada baiknya penghafal Al-Quran menulis ayat-ayat yang sedang dibaca/dihafalkannya, sehingga hafalannya tidak hanya di dada dan di lisan tetapi ia juga dapat menuliskannya dalam bentuk tulisan.
Berapa banyak penghafal Al-Quran yang dijumpai, mereka terkadang hafal satu atau beberapa surat dari Al-Quran tetapi giliran diminta untuk menuliskan hafalan tersebut mereka tidak bisa atau banyak kesalahan dalam penulisannya.
13. Memperhatikan usia yang baik untuk menghafal.
Usia yang baik untuk menghafal kira-kira dari umur 5 tahun sampai 25 tahun. Wallahu alam dalam batasan usia tersebut. Namun yang jelas menghafal di usia muda adalah lebih mudah dan lebih baik daripada menghafal di usia tua.
Pepatah mengatakan: Menghafal di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, menghafal di waktu tua seperti mengukir di atas air.
Terimakasih~


Doa Yasin
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
SUBHAANAL- MUNAFFISI 'AN KULLI MADYUUN. SUBHAANAL- MUFFARRI 'AN KULLI MAHZUUN. SUBHAANA MA JA'ALA KHAZA'INAHUU BAINAL-KAAFI WAN- NUUN. SUBHANA MAN-IDZAA ARAADA SYAI'AN AY YAQUULA LAHUU KUN FA YAKUUN. YAA MUFARRIJU FARRIJ (4X) FARRIJ 'ANNII HAMMII WA GHAMMI FA-RAJAN 'AAJILAM BI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
" Maha Suci Dzat yang menghilangkan kesusahan orang yang berhutang. Maha Suci Dzat yang menghilangkan kesusahan orang yang menderita kesusahan. Maha Suci Dzat yang menjadikan perbendaharaan-perbendaharaan �Nya antara kaaf dan nuun (kun = jadilah) Maha Suci Dzat yang jika menghendaki segala sesuatu hanyalah berkata kepadanya : 'Jadilah', maka terjadilah ia. Wahai Dzat yang menghilangkan, hilangkanlah 4x, hilangkanlah dari saya akan kesusahan dan kegundahan, dengan segera, berkat rahmat � Mu, wahai Dzat Yang Paling Penyayang
Tuesday, 10 September 2013


Kepergian Sahabat
Kian lama hidup yang ku jalani
Selalu bersamamu, sahabatku
Susah, sedih, senang yang ku rasakan
Bersamamu sahabatku
Begitu banyak kenangan yang kita lalui
Kebahagiaan yang selalu kita rasakan bersama
Namun,,,,musanah dengan sekejap
Telah direnggut oleh maut yang tak terduga
Kini kau telah pergi meninggalkanku
Meninggalkan semua kenangan kita
Menyimpulkan air mata
Yang menetes dan terjatuh di pipiku
Meski kini kita sudah tak lagi bersama
Meski kita telah berbeda kehidupan
Namun,,, kita tetap satu dalam hati dan cinta
Karena kau adalah sahabat sejatiku
Selamat tinggal sahabatku
Selamat jalan sahabat sejatiku
Cinta kasihmu akan selalu ada
Di dalam hatiku selamanya


SAKING dekatnya kita dengan sahabat dan memiliki persahabatan yang indah, kadang jarang membuat kita berpikir bagaimana hubungan akan langgeng. Padahal banyak hal yang bisa membuat persahabatan hancur. Tanpa disadari barangkali ada sejumlah sifat yang melekat pada diri Anda atau sahabat yang dapat menghancurkan hubungan persahabatan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Cemburu
Cemburu berbeda dengan iri hati, dan istilah pertama bisa sangat meracuni persahabatan. Saat seseorang merasa iri, itu berarti ia menginginkan apa yang Anda miliki. Sedangkan jika seseorang merasa cemburu, ia menginginkan apa yang Anda miliki dan berharap Anda menghilang dari peredaran. Teman yang iri memandang Anda sebagai role model agar dirinya bisa menjadi seperti Anda. Sedangkan teman yang cemburu tidak sanggup menerima kenyataan bahwa Anda memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya, sehingga tidak tahan berada di samping Anda.
2. Terlalu lunak
Melelahkan bukan memiliki teman yang begitu lunak, tidak punya pendirian, dan rela ''diinjak-injak''? Teman seperti ini tidak akan bisa diajak berbagi dan bertukar pendapat, dan Anda tidak akan bertambah lebih positif berteman dengannya.
3. Tidak ada saat dibutuhkan
Terkadang sulit mengklaim seseorang sebagai teman sejati sebelum ada suatu momen dalam hidup di mana Anda merasa benar-benar membutuhkan dukungannya. Apa gunanya teman jika hanya ada di saat senang, namun justru mengabaikan Anda di saat-saat tersulit dalam hidup.
4. Egois
Pernah berteman dengan orang yang membuat Anda terpaksa menguras seluruh energi fisik maupun emosional demi dirinya, dan tidak menerima apapun sebagai timbal balik? Jika hanya sekali atau dua kali mungkin hal itu masih dapat diterima. Namun jika kondisi itu terjadi berulangkali pasti melelahkan juga.
5. Berbeda nilai
Jika Anda tidak mampu menghargai seseorang karena memiliki perbedaan nilai atau pandangan hidup, maka itu merupakan lampu merah yang memperingatkan bahwa ia bukan teman yang tepat untuk Anda.
6. Saling memanfaatkan
Tidak ada gunanya menjalin pertemanan hanya karena menginginkan pengukuhan status sosial, misalnya agar dianggap gaul, kaya, pandai, dan lain sebagainya. Tidak ada gunanya juga bergabung dalam kelompok beken supaya Anda dianggap beken. Menjadi diri sendiri nampaknya lebih mengasyikan daripada harus memaksakan diri bersama orang lain tetapi kita tidak menikmati.
Monday, 9 September 2013


. How to Make a Cup of Black Coffee
You will need some ingredents below:
Black coffee powder
Sugar
Milk (if you like)
Hot water
Here are the steps to make a cup of black coffee:
Heat water until boiled.
Pick a cup.
Put a spoon of black coffee powder.
Don't forget to add some sugar.
Pour the hot water into the cup.
If you like milk, you can also add it into your coffee
A cup of black coffee is ready to drink.
Friday, 6 September 2013


MP3 playerku masih setia menemaniku hingga senja tiba. Lagu-lagu favoritku dan dia terus terputar di playlist yang telah ku buat. Membuat ku semakin tenggelam dalam kenangan saat masih bersamanya. Sahabatku yang dulu selalu ada di sampingku. Aku masih terhanyut dalam kenangan di masa lalu sejak pagi tadi. Kini senja mulai menampakan wujudnya, namun aku masih tak ingin keluar dari kamarku.
“Bayangkan ku melayang seluruh nafasku terbang. Bayangkan ku menghilang semua tanpamu teman. Bila nafasku lepas, semua langkah yang lelah, semua waktu yang hilang tapi bayangmu tetap….”
Tak mampu lagi aku menahan air mata ini saat terdengar lagu Peterpan yang berjudul Sahabat terputar di MP3 player yang ku taruh tepat di sampingku. Air mataku mulai jatuh membasahi pipiku. Aku hanya bisa menggigit kecil bibir bawahku untuk menahan kesedihanku. Ku buka satu persatu gambar-gambar yang penuh kenangan di album fotoku. Gambar-gambar yang mengingatkan ku akan sosok dia yang pernah menjadi orang paling penting dalam hidupku. Namanya adalah (rahasia). Sahabat terbaik yang pernah ku miliki. Dahulu kami selalu bersama, dimanapun ada dia maka disitulah aku berada


Dear my best friend, Nayla
Nay, mungkin kamu sudah melupakan aku yang sudah menjadi sahabatmu. Tapi aku tidak akan pernah melupakan kamu, sahabat. Aku tau, dengan kehadiranku disini, hanya akan membuatmu marah. Hingga suatu hari aku mendapat kabar bahwa kamu terkena penyakit kanker hati dan membutuhkan hati yang baru. Aku bersedia mendonorkan hatiku untuk kamu. Aku hanya ingin kamu bahagia. Aku teringat ketika kita bermain, saling curhat, menangis bersama di Panti Asuhan ‘Kasih sayang’, hingga pada akhirnya kamu pergi meninggalkanku. Terima kasih sahabat, kamu sudah mau hadir di hidupku walau hanya sebentar, tapi aku sangat bahagia. Sampai ketemu sahabat…
Tertanda,
Layla
Tanpa terasa air mataku meleleh ke pipi merahku, Orang yang selama ini ku hina, ku usir adalah sahabatku sendiri. Aku sombong, aku jahat, aku egois dan aku menyesal. Andai kau masih hidup, aku berjanji akan kubuat kau bahagia dan aku bakalan menolak tawaran itu. Tawaran apa?
Semua berawal ketika aku ditawarin seseorang untuk diadopsi oleh sebuah keluarga. Aku tinggal di Panti Asuhan ‘Kasih Sayang’. Sebenarnya Layla duluan yang mau diadopsi oleh keluarga itu, tetapi Layla Menolak, karena ia lebih memilih tinggal di panti asuhan bersamaku. Hingga suatu hari keluarga itu mengadopsi ku, tentu saja aku mau, karena dari dulu aku ingin mempunyai keluarga seperti mama dan papa. Tidak dengan Layla, ia menatapku seolah tatapan kecewa, ia menangis dan tidak menjumpaiku di saat aku pergi dari panti asuhan.
“Tante, bolehkah aku memanggil tante dengan mama?” Tanyaku.
“Tentu sayang… nah kita sudah sampai.” Jawab mama.
“Wahhhh, mama apakah ini rumah Nayla?”
“Iya Nayla, kamarmu berada di lantai dua, komplit dengan kamar mandi, TV, dan fasilitas lainnya.”
“Makasih ma…” Seraya memeluk mama.
Hari-hari berlalu dan kini aku sudah bersekolah di ‘Girls Modeling School’. Tanpa aku sadari, sikapku yang awalnya baik, rendah hati berubah menjadi sombong dan suka pamer. Dan aku sudah tidak ingat dengan Layla.
“Permisi nona, ada surat untuk nona.” Kata bi Sum.
“Dari siapa bi.” Kataku jutek.
“Dari nona Layla.”
“Siapa itu?”
“Katanya sih, sahabat nona dulu.”
“Aku nggak punya sahabat, mana suratnya?”
“Ini nona, saya permisi dulu”
Dear sahabatku Nayla.
Sudah lama ya kita tidak berjumpa. Bagaimana kabar mu? Aku disini merindukanmu bersama anak panti lainnya. Bagaimana kalau liburan nanti kamu berkunjung ke sini? Aku menunggumu
Salam hangat,
Layla.
“Layla? Siapa sih? Fans kali ya? Bodo amat, orang miskin nggak usah dipedulikan” Sambil merobek robek kertas.
Tanpa terasa setahun sudah lewat, kini Layla memutuskan untuk pergi ke rumah Nayla. Ia berharap sahabatnya senang bertemu dengannya, tetapi itu berlaku sebaliknya. Ketika Layla sudah sampai di rumah Nayla, ia mengetuk pintu rumahnya. Dan yang membukakan pintu adalah Nayla.
“Nayla…” Teriak Layla memelukku.
“Ihhh, lepasin. Kamu tuh siapa sih? Datang datang langsung meluk gak jelas. Apa urusanmu kesini?” Bentakku.
“Nayla, kok gitu sih? Aku ini sahabatmu Layla. “Katanya kaget.
“Sahabat? Eh, dengar ya, aku tidak tau kamu, dan tidak akan pernah mau tau. Dan ingat aku bukan sahabatmu.” Sambil membanting pintu.
“Nayla, kamu sudah berubah. Tidak seperti dulu. Bahkan kamu tidak mengingatku. Hiks” Tangis Layla meninggalkan rumahku.
“Dasar gembel” Kataku.
Hari-hari berlalu, dan aku sering sekali sakit-sakitan. Mamaku membawaku ke rumah sakit terdekat. Dokter bilang aku terkena penyakit kanker hati dan harus mendapatkan donor hati. Mama dan papa tidak sanggup mendonorkan hatinya karena sudah tua. Lalu papa membuatkan iklan untuk mendapatkan donor hati dan hadiahnya 10 juta.
Setelah tiga hari berturut-turut, akhirnya ada yang mau mendonorkan hati, tetapi anehnya orang itu tidak mau diberi 10 juta. Orang itu ikhlas mendonorkan hatinya buat Nayla.
Aku pun berhasil di operasi, kini aku bisa hidup kembali dan menjalani hidupku dengan tenang.
“Mama, papa siapa sih yang mendonorkan hati buat aku?” Tanyaku.
“Nggak tau namanya sayang, karena orang itu tidak mau menyebutkan namanya”
“Oh” Jawabku singkat.
Hingga akhirnya aku mendapatkan surat dari Layla (isi suratnya ada di baris pertama di atas.)
Aku membacanya satu per satu kata dengan hati yang sedih. Ternyata Layla lah yang mendonorkan hatinya buat aku. Jadi selama ini Layla memang sahabatku. Ingin rasanya aku teriak sekeras mungkin, dan itu pun aku lakukan di kamarku. Aku menangis sejadi jadinya, aku menyesal, aku egois terhadap sahabat yang selama ini telah ku lupakan. Dia rela berkorban demi aku bahagia. Layla andai kau masih hidup, aku berjanji akan membuatmu bahagia. Aku akan menyusulmu Layla.
Aku pun telah melayang bersama Layla, aku melihat Nisan ku berjejeran denga Layla, aku juga melihat banyak orang menangis sedih, tetapi aku telah bahagia bersama Layla.
Cerpen Karangan: Aisy Nadira Permata
Thursday, 5 September 2013


“Seberapa Penting Arti Persahabatan?”
Yah, mungkin emang banyak yang sering nanya kaya begini, jelasnya gue sendiri ga pernah tau apa itu arti persahabatan atau memang persahabatan itu ga ada artinya? Entahlah..
Seperti yang kita tau, kita pasti punya seorang teman yang bener-bener deket dan kita anggap sahabat bahkan keluarga, kan? Pasti!
Karna apa? Entah karna dia baik, selalu ada buat kita atau juga karna waktu yang kita habiskan sama dia sehingga membuat kita ngerasa kalo dia itu sahabat kita.
Dari main bareng, curhat bahkan sampai masalah pribadi pun pasti kita share sama dia. Nah, disitulah muncul yang namanya ikatan yang kuat antara kita dan orang yang kita anggap sahabat.
Tapi, banyak juga yang ngerasa seperti itu tapi disisi lain dia yang kita anggap SAHABAT ga nganggep kita sama sekali. SAKIT? Pastilah, ga usah ditanya yah kalo kaya gitu..
Dan karna hal kecil kaya gitu yang namanya PERSAHABATAN itu jadi ga ada artinya. Jadi, seberapa penting arti persahabatan?
Ada beberapa hal yang emang membuat PERSAHABATAN itu ga ada artinya. Iya, kita sendiri.
Tapi, kalo buat gue pribadi, arti itu sendiri ga begitu penting. Ya karna emang PERSAHABATAN itu akan terlihat penting dan berarti saat masing-masing dari kita saling menghargai dan menilai kalo PERSAHABATAN itu penting.
Banyak kan yang ngalamain, saat kita seneng banyak temen disamping kita dan saat kita susah, sedikit sahabat yang masih mau bertahan disamping kita. Itu lah susahnya mencari sahabat diwaktu kita susah, tapi bukan berarti ga ada orang yang kaya gitu, tergantung gimana kita menyikapi hal tersebut.
Banyak yang bilang JAMAN SEKARANG LEBIH SULIT MENCARI SAHABAT YANG BENAR-BENAR SAHABAT DARIPADA NYARI PACAR. Yaps, bener banget!
Karna emang pada dasarnya itu kebanyakan orang yang emang mau enaknya aja, ga mau kalo diajak susah, itu lah saat dimana kaloan bisa tau mana SAHABAT mana yang CUMA NGAKU SAHABAT.
Ada istilah PASANG SURUT PERSAHABATAN, dimana ada beberapa hal yang membuat orang yang kita anggap sahabat itu pergi ninggalin kita atau hanya menjauh. Saat keadaan kita susah dan kita butuh dia, tapi dia lebih memilih pergi mencari kebahagiaannya sendiri tanpa pernah mikirin gimana perasaan kita. Dalam keadaan kaya gini nih yang namanya PERSAHABATAN bisa bubar. Peran penting yang bisa mempertahankannya ya Cuma kesadaran diri kita masing-masing.
Nah itulah pengukuran simple tentang seberapa penting arti persahabatan.
Banyak yang bilang SAHABAT itu selalu ada buat kita dan tau jelas tentang kita bahkan sampai hal-hal terkecil sekalipun. Tapi buat gue, sahabat itu:
“Orang selalu ada dalam suka dan duka, ga peduli gimana keadaan kita dia tetap bertahan dan ga akan pernah pergi. Dia yang mau minjemin bahunya saat kita butuh sandaran dan dia yang membuat kita lebih dewasa tapi dia tetap tau sampai dimana batasannya mencampuri urusan pribadi kita”
Banyak diantara kita pasti sering bilang “Dia itu SAHABAT saya”. Tapi, saat ditanya tentang sahabatnya kita Cuma bisa diam dan senyum aja, kan. Apakah kita udah jadi sahabat yang baik? Ya, Cuma kita sendiri yang tau jelas jawabanya.
Tapi, PERSAHABATAN itu ga mesti kok kita harus tau segalanya tentang dia, yang terpenting itu ‘bagaimana perasaan kita dan bagaimana kita memperlakukan dia layaknya sahabat kita’
Nah, jadi udah pada sedikit paham kan “seberapa penting arti persahabatan?” kalian yang tau jawabannya J
Pentingnya arti persahabatan itu tergantung bagaimana kitanya menghargai persahabatan yang kita buat.
Intinya sih kalo buat gue..
“Gue ga pernah berharap dianggep penting oleh siapapun. Ya, karna itu permintaan terlalu besar, kan? Gue cuma mau, apa yang gue lakuin itu berarti buat mereka. Dan gue berharap, suatu hari nanti, kalo dia denger Nama gue, dia bakalan senyum dan bilang “GUE ITU SAHABATNYA DIA”, bukan karna paksaan, tapi kata itu terucap tulus dari dalam hatinya"